5 Culture Shock Paling Umum Saat Kuliah di Luar Negeri
Saat kamu memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, mengalami culture shock adalah hal lazim. Adapun definisi dari culture shock adalah perasaan dimana seseorang merasa tertekan serta terkejut ketika berhadapan dengan lingkungan dan budaya baru. Nah, seseorang yang mengalami culture shock biasanya akan merasa cemas, bingung, dan frustasi. Kira-kira apa ya culture shock yang umum dirasakan oleh mahasiswa saat berkuliah di luar negeri?
Bahasa
Perbedaan bahasa tentu menjadi salah satu tantangan yang berat. Meskipun telah mengambil kursus sebelum kuliah, kamu membutuhkan jam terbang agar terbiasa. Seperti yang kita tahu, walaupun bahasa inggris menjadi bahasa internasional, tetapi faktanya banyak aksen yang perlu kamu mengerti. Mungkin kamu akan merasa culture shock dengan logat yang dimiliki oleh orang lain. Bahasanya sih sama, tapi karena logatnya berbeda, kamu perlu loading sesaat untuk memahami. Belum lagi bahasa masyarakat lokal yang bisa jadi bukanlah bahasa Inggris. Alhasil, pelan-pelan kita juga perlu mempelajari bahasa ibu mereka.
Tips: Cari tahu dulu bahasa apa yang banyak digunakan di daerah tempat tinggalmu nanti. Kamu bisa mencatat dan menghafal beberapa bahasa maupun sapaan yang biasa digunakan disana agar tidak terlalu kaget.
Makanan
Hal yang satu ini sudah jelas akan menjadi culture shock bagi kebanyakan mahasiswa Indonesia di luar negeri. Di Amerika atau Eropa khususnya, kamu akan banyak menemukan makanan yang terasa sedikit hambar. Nasi juga tidak umum dikonsumsi di negara-negara eropa. Korea Selatan menyuguhkan banyak makanan fermentasi dan pedas. Lidah kita akan beradaptasi untuk sementara.
Tips: Memasak sendiri tentu bisa menjadi solusi agar kamu tidak terlalu rindu masakan rumah. Jika dirasa terlalu merepotkan dan susah mencari bahan, kamu bisa mencari tahu area makanan pecinan atau halal food di sekitar tempat tinggalmu.
Baca Juga: 5 Makanan Ala Mahasiswa Kanada
Budaya Tepat Waktu
Hayooo siapa nih yang seringannya ngaret atau terlambat? Eits, perlu kamu catat ya bahwa di luar negeri khususnya kebanyakan negara maju memiliki kebiasaan on time. Kebiasaan terlambat sudah menjadi hal haram di luar negeri karena orang sana cenderung menghargai waktu bahkan kebanyakan stay sebelum jam dimulai. Oleh karena itu, kamu mungkin akan sedikit culture shock melihat orang-orang berangkat kuliah di jam yang sangat awal. Dengan begitu, kamu harus menyesuaikan dengan membuat timeline kegiatan untuk hari ini dan seterusnya agar kamu terbiasa tepat waktu.
Gaya Hidup
Jika kamu berkuliah di negara maju yang kebanyakan menganut paham liberalism, maka jangan heran bila kamu akan sedikit terkejut dengan gaya hidup orang sana yang bisa dibilang bebas. Budaya liberal diartikan oleh mereka sebagai kebebasan individu melakukan apapun yang dia suka walaupun itu hal negatif sekalipun, yang terpenting tidak melanggar peraturan. Nah, tentunya semua budaya pasti ada positif dan negatifnya. Kamu harus pintar-pintar memilih budaya yang sesuai dengan prinsip dan nilai yang kamu anut.
Baca Juga : Berbagai Restoran Fastfood Andalan Mahasiswa di Berbagai Negara
Musim
Jika kamu kuliah di luar negeri dan negara tujuan kamu adalah negara dengan iklim subtropis, maka kamu harus siap beradaptasi dengan empat musim yang ada. Ketika musim gugur cuaca terbilang cukup hangat, memasuki musim panas suhu udara bisa mencapai 33 derajat Celcius. Memasuki musim semi suhu terbilang normal, dan terakhir memasuki musim dingin atau salju dengan keadaan sering berada di bawah 0 derajat Celcius. Musim ini mungkin menjadi faktor yang terkesan hal sepele, tetapi jika kamu tidak menyiapkan beberapa hal seperti pakaian dan persiapan makanan atau yang lain sebagainya maka kamu akan kesulitan untuk adjust atau menyesuaikan dengan perubahan musim yang bahkan bisa mencapai titik ekstrim.
Jangan terlalu bersedih saat mengalami culture shock. Kamu tidak sendirian dan semua orang yang kuliah di luar negeri pasti merasakannya. Untuk sesaat memang tidak menyenangkan, tapi akan menjadi sebuah pengalaman berharga kelak.
Kamu juga bisa meminimalisir culture shock dengan mendapat bimbingan yang tepat sebelum kuliah di luar negeri. Salah satunya dengan berkonsultasi dengan tim Vista Education dulu. Konsultan pendidikan yang siap membantu proses kuliah di luar negeri mu semakin mudah dan aman. Siap memandu sejak proses pemilihan jurusan, universitas, negara, pendaftaran, admission, pre departure orientation sampai akomodasi. Diskusi bareng Vista sekarang yuk!