Jangan lupa! Dunia perguruan tinggi tak melulu soal teman  dan senior. Ada faktor lain yang mempengaruhi kebahagian mahasiswanya. Siapa dia? Tentu saja para Bapak Ibu Dosen. Beda dengan di SMA, nampaknya tipe dosen lebih variatif dan unik. Kamu sudah ketemu yang mana aja?

Dosen seru dan selalu punya pengalaman lucu untuk diceritakan

Tipe pertama adalah tipe favorit. Tak Cuma cerdas dalam menyampaikan materinya, tapi dia juga bisa membawa suasana kelas menjadi hidup. Mereka tak ragu untuk bercerita sekalipun itu soal hantu. Walaupun kadang banyak mendongeng dari pada mengajarnya, tapi sungguh kelas menjadi menyenangkan. Dosen-dosen seperti ini mudah dekat dengan mahasiswa. Duh, andai semua dosen seperti ini?

Dosen angker. Jarang senyum dan gak bisa selow

Tipe dosen ke dua ini agak kurang menyenangkan. Mereka rata-rata dosen senior yang sudah banyak melalang buana. Ilmu mereka tingkat tinggi. Banyak hal yang telah mereka lalui merubah para dosen ini menjadi super disiplin. Mereka cenderung kaku dan menjelaskan materi saklek sesuai buku. Beberapa dosen seperti ini juga tidak update pada technology. So, welcome to the old teaching method. Disarankan untuk menjadi mahasiswa anteng jika bertemu dengan dosen tipe ke dua.

Sok popular, dosen tipe ke tiga ini akan sering banget update story

Dosen yang sering ngeksis dan sok popular rata-rata didominasi oleh dosen muda. Mereka adalah sosok yang fashionable dan cukup cantik atau ganteng. Mungkin dulu semasa mahasiswa mereka adalah mahasiswa yang berpengaruh. So, sindrom itu terbawa sampai mereka mengajar sekarang. Ciri-ciri mereka? Lihat saja di sosmed dan bagaimana cara mereka berjalan.

Dosen yang selalu merasa masih muda itu juga ada

Tipe dosen ini sebenarnya baik. Hanya saja, mereka memiliki kepribadian yang unik. Salah satunya adalah selalu merasa masih muda. Gak jarang mereka kepo dan ingin membaur dengan kita di kantin. Terkadang, mereka juga memanggil kita dengan sapaan kekinian seperti “bro”. Mereka juga tak mau ketinggalan trend. Nonton film yang lagi booming atau sekedar main game juga mereka jabani

Suka melucu tapi lebih sering garing, tapi kita tetap harus ketawa

Wajar jika ada pengajar yang ingin mencairkan suasana dengan melucu. Namun, masalahnya adalah tidak semuanya lelucon mereka mempan. Beberapa justru garing dan malah tak kita pahami. Tapi tidak ada pilihan. Kita tetap harus menanggapinya dong. Setidaknya harus tetap tersenyum dan tertawa (maksa). Jangan khawatir! Berbuat baik pada dosen yang beriktikad baik itu mulia.