6 Fakta dari CEO Apple, Tim Cook
Siapa sih yang tidak kenal dengan brand berlogo apel? Rasanya hampir semua teknologi yang kita gunakan mempunyai lambing ini di belakangnya. Ya, dia dalah logo kebanggaan milik perusahaan Apple. Sejak akhir tahun lalu Apple sudah merupakan perusahaan yang paling berharga di dunia. Ini merupakan rekor yang belum pernah dicapai perusahaan lain sebelumnya. Dalam penutupan saham beberapa hari yang lalu, perusahaan Apple bernilai sekitar 623, 5 miliar dollar.
Sukses tidak pernah digapai dengan mudah. Begitu juga dengan perusahaan Apple. Selama 10 tahun ini, Apple selalu dipepet oleh rivalnya Microsoft. Namun, berkat di rilisnya produk-produk baru, misalnya iPhone dan iPad baru dan rencana Apple masuk ke dunia pertelevisian membuat pemasaran apple naik tajam.
Pemecahan rekor Apple ini bukanlah yang pertama. Tahun lalu Apple menggeser perusahaan minyak raksasa Amerika, ExxonMobil sebagai perusahaan yang paling berharga di pasar bursa. Sementara itu, sekarang posisi Microsoft telah anjlok lebih dari setengahnya.
Bukan Hanya Stave Job, ada Tim Cook sebagai lakon utama Apple
Selama ini, masyarakat hanya mengenal Stave Job sebagai pilar utama Apple. Namun, ada tokoh lain yang sebenarnya berperan besar. Dia adalah Tim Cook. Dia telah bergabung di perusahaan Apple sejak 14 tahun yang lalu. Sebelumnya, dia telah bekerja di IBM dan Compaq. Namun, dalam sebuah interview Tim Cook mengatakan bahwa Apple adalah perusahaan yang membuatnya bisa berkembang. Selepas lengsernya Stave Job, Tim Cook dipercaya menjadi CEO
Perjuangan Tim Cook sampai ke level CEO dimulai dari loper Koran
Kegigihan Tim Cook dalam mengejar impian dimulai sejak kecil. Masa kecil Tim Cook tidak hanya diisi dengan permainan dan sekolah. Dia bahkan bekerja mendistribusikan koran The Press Register. Selain itu, dia juga ikut membantu ibunya bekerja paruh waktu dalam sebuah apotik.
Masa Kuliah bukan hanya saat untuk bersenang-senang. Tim Cook menggunakanya untuk mencari pengalaman
Bagi sebagian besar anak, masa kuliah adalah saatnya untuk “bebas”. Kehidupan berputar hanya pada belajar dan bagaimana mendapat GPA setinggi mungkin. Namun, Tim Cook melakoni masa mudanya dengan mulai meniti karir.
Saat kuliah di Auburn University, Tim Cook sudah mendapat tugas memimpin sebuah perusahaan
Tim cook menuntut ilmu dalam jurusan teknik industry di Auburn University. Sebuah perguruan tinggi yang memang terkenal akan kualitas program engineering. Sama seperti masa kecilnya, Tim Cook muda sudah mulai bekerja seraya berkuliah. Bedanya, dia tak lagi oper Koran atau bekerja di sebuah apotik. Dia telah menjadi tangan kanan perusahaan yang cukup establish di bawah arahan Reynolds Aluminium.
Meskipun seluruh waktunya tidak didedikasikan untuk belajar, Tim Cook masih menjadi seorang mahasiswa yang unggul. Dia dianggap cerdas dan dapat mengikuti pendidikan dengan baik.
Sempat di dekati Dell dan Motorola, pilihan Cook tetaplah Apple
Setelah lulus dari Auburn University, Tim Cook mulai meniti karir professional. Dia sempat didekati oleh perusahaan besar seperti Dell dan Motorola. Yah, tapi pilihanya tetap jatuh pada Apple. Dia mulai masuk di perusahaan ini sekitar tahun 1998. Sebelumnya, dia sempat bekerja di Intelligent Electronics Inc.Sejak pertama kali masuk di perusahaan Apple, Cook sudah memilih ruangan yang dekat dengan Stave Job. Rupanya, dia mulai ingin belajar dari pendahulunya tersebut.
Meskipun terkenal pelit, Tim Cook adalah sosok yang inspiratif bagi karyawan dan adik-adik kelasnya
Benar, Tim Cook terkenal dengan gaya sederhana yang dia terapkan untuk dirinya sendiri. Dia bahkan sering menyewa kamar tanpa AC karena alasan murah. Namun, dibalik itu semua dia adalah sosok yang inspiratif. Dia kerap kali makan bersama pegawai Apple lain di cafeteria. Dia juga suka menggali ide para staffnya dengan gaya yang santai. Selain itu, dia tetap memberi dukungan pada adik-adik tingkatnya di Auburn.
Cook sempat menulis
“ Shout out to @CoachGusMalzahn and the entire #Auburn team. You made us proud. It was a wild ride and you reminded us of why we love Auburn” Untuk mahasiswa Auburn yang sedang berkompetisi.