6 Kesalahan utama Mahasiswa Baru yang merantau
Bagi orang tua, mengizinkanmu untuk kuliah jauh dari rumah adalah sebuah keputusan yang berat. Selain karena mereka menginginkan pendidikan yang terbaik, orang tua harus mulai memberikanmu sebuah kepercayaan. Mereka tidak bisa lagi memantaumu 24 jam penuh. Mama mujuga tidak bisa lagi mempastikan apakah kamu sudah makan atau belum. Tetapi, dengan membiarkanmu pergi dari rumah untuk belajar, Mereka yakin kamu bisa belajar mandiri.
Merasa bebas untuk pertama kalinya adalah pisau bermata dua. Mereka bisa menjadi sebuah peluang tapi juga bisa menjadi bumerang. Peluang jika kamu bisa memegang kepercayaan itu sampai akhir. Bumerang jika kamu tergoda di tengah jalan. Di bawah ini ada 6 kesalahan mahasiswa baru di perantauan yang membuat mereka salah gahul dan berakhir miris.
Terlalu sering jalan-jalan dengan dalih explore tempat baru
Salah satu bagian terbaik dari menjadi mahasiswa rantau adalah menemui berbagai hal baru. Kamu mungkin terlena dengan fasilitas maupun pemandangan yang tidak bisa kamu nikmati di tempat asal mu. Jalan – jalan menikmati keindahan itu sah-sah saja, tapi jangan lantas kebablasan. Jangan sampai waktu nongkrong dan jalan-jalanmu memenuhi 75% porsi waktumu di tempat baru. Ingat! Kamu sedang belajar bukan berwisata
Tidak mengatur Budget
Berada di tempat baru memungkinkanmu untuk kalap belanja dan mencoba berbagai kuliner yang ada. Secara psicology, setiap manusia selalu berusaha membaur dan beradaptasi. Tidak heran, banyak anak perantauan yang akan mencoba memakai style fashion maupun gaya hidup warga local. Transisi dan adaptasi sangat dibolehkan, tapi pandai-pandailah mengatur uang. Sangat tidak lucu jatah bulananmu habis di minggu pertama. Yah, akhirnya minggu-minggu selanjutnya cuma makan mie.
Tidak mempelajari Bahasa setempat
Pindah ke tempat baru sama artinya berinterkasi dengan orang – orang baru. Stop untuk meminta mereka memahami mu, tapi cobalah pahami mereka. Langkah pertama adalah dengan at least mengerti apa yang mereka katakan dan memahami istilah-istilah yang sering mereka gunakan. Jangan salah, meskipun di satu Negara, antar daerah saja mempunyai istilah yang berbeda. Apalagi di luar negeri. Contoh : Bakwan di Jakarta disebut dengan ote-ote, pia-pia, weci dan bala-bal di tempat lain.
Mengurung Diri
Jika kamu mulai merasa kesepian jangan justru mengurung diri sendiri di kamar. Meskipun dunia di luar sana terlihat liar bagimu, ayo keluar dan coba jinakkan. Jangan ragu untuk mengikuti berbagai orientasi mahasiswa baru untuk menyibukkan diri. Cari teman sebanyak mungkin dan lakukan berbagai hal baru dengan mereka.
Tidak mematuhi Norma setempat
Lain ladang lain belalang, Lain lubuk lain ikannya. Setiap daerah mempunyai budaya dan norma yang berbeda-beda. Meskipun kamu bukan berasal dari kota setempat, hargai mereka dengan mematuhi norma yang berlaku. Dengan begitu kamu akan mudah diterima.
Alay, Meratapi perjuangan
Memilih untuk kuliah jauh dari rumah adalah sebuah perjuangan sendiri. Jika sudah diniatkan, jangan sering-sering meratapinya sendiri. Jangan sering-sering membayangkan kira-kira apa yang dilakukan keluargamu dirumah, kira-kira teman-teman mu sedang nongrong dimana tanpa dirimu. Percayalah! Kamu mempunyai banyak hal menarik dibandingkan temanmu yang stay at home forever.