Bagaimana Menjalani Ramadhan Saat Kuliah di Luar Negeri?
Kuliah di luar negeri bukan berarti tidak bisa menjalani Ramadhan dengan khidmat. Justru, ramadhan di negara lain akan membawamu pada banyak pengalaman menarik. Biasanya sesama warga Indonesia akan berkumpul dan mengadakan buka bersama. Bahkan yang tidak berpuasa juga boleh ikut lho. Asik! bisa tambah kenalan dan koneksi baru. Lantas, bagaimana sih gambaran menjalankan ibadah puasa di luar negeri?
Dapat makanan dan minuman berbuka gratis
Tahu nggak sih, di sejumlah negara di Eropa juga menawarkan takjil gratis lho! Kalau di Indonesia biasanya takjil dibagikan di pinggir jalan berupa makanan ringan dan minuman botol sampai makanan berat.
Sama pula yang terjadi di Swedia yang punya penduduk muslim yang cukup banyak. Masyarakat pendatang berhak mendapat makanan dan minuman berbuka gratis dari muslim lainnya yang sudah berkeluarga. Jadi, kalau kamu yang lagi kuliah di Swedia, kamu bisa dapatkan ini tanpa harus bingung masak makanan berbuka.
Kesempatan mencicipi makanan khas ramadhan di negara lain
Mengikuti ramadhan saat kuliah di luar negeri bukan berarti tak bisa ngabuburit lho. Coba deh jalan-jalan di centra muslim atau area kuliner setempat. Mereka biasanya juga menawarkan berbagai menu khas bulan puasa yang menarik. Kamu bisa bertemu laksa penang di Malaysia, Ghalnas dari Rusia dan lain-lain
Waktu berpuasa bisa lebih singkat atau lebih lama
Di setiap negara memiliki waktu berpuasa yang berbeda dengan Indonesia. Di Indonesia orang-orang menjalani puasa sekitar 12-13 jam per hari. Sedangkan di beberapa negara punya waktu berpuasa yang lebih singkat. Contohnya adalah Australia yang punya waktu berpuasa selama 11 jam dan Argentina selama 10 jam.
Ada pula yang punya waktu puasa lebih lama, contohnya adalah negara Korea Selatan yaitu selama sekitar 16 jam dari jam 3 subuh sampai jam setengah 8 malam. Begitu pula di Yordania, puasa ditempuh selama kurang lebih 15 jam dari jam 4 pagi sampai 7 malam.
Menjalankan ibadah sholat tarawih sendiri
Ketika tinggal di negara yang mayoritasnya bukan beragama muslim, kamu mungkin akan sedikit kesulitan menemukan masjid yang mengadakan sholat tarawih jamaah. Mungkin ada, namun jauh dari tempat tinggalmu, sehingga kamu tidak bisa mengikuti sholat tarawih di masjid setiap hari di bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, yang bisa kamu lakukan hanyalah menunaikan ibadah sholat tarawih di rumah, kosan atau apartemen sendiri. Mau tidak mau kamu harus melakukannya sendiri, namun tetap tertib dan lancar, serta rasa ikhlas.
Nyatanya, menjalani Ramadhan saat kuliah di luar negeri tidak seburuk yang dibayangkan. Meskipun banyak momen yang akan kamu rindukan, tapi kamu tetap akan menemukan suatu momen berkesan yang tak terlupakan.