”tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanya anak yang tidak mendapat kesempatan belajar dari guru yang baik dan metode yang benar.” Prof. Yohanes Surya

Tahukah Anda? Jika dua per lima populasi di dunia ini hanya menggunakan otak kiri. Otak kiri bertanggung jawab pada kemampuan membaca, menulis dan kemampuan kognitif-kognitif lainya. Sedangkan satu per lima menggunakan otak kanan. Otak kanana bersifat lebih holistic, menyeluruh, kreatif, inisiatif dan imajinatif. Namun, kebanyakan pengguna otak kanan sering dianggap “tidak pandai”. Apakah itu sepenuhnya benar? Tentu saja tidak.

Semua orang terlahir sempurna. Tidak ada yang namanya anak bodoh. Yang ada hanyalah anak-anak yang tidak mendapat kesempatan belajar dari guru yang baik dan metode yang benar. Secara garis besar, anak itu mampu berprestasi atau tidak tergantung pada dua hal. Pertama dari tekad kita masing-masing. Ke dua berasal dari faktor pendidik.

Salah satunya dibuktikan oleh Professor Yohanes Surya. Profesor ini berani mendidik anak-anak yang dianggap paling susah berkembang dari Papua. Setelah dididik dalam beberapa bulan, anak yang bahkan pernah tinggal kelas empat kali bertransformasi menjadi juara olimpiade matematika nasional.

Semua Hal dimulai dari Nol

Para penemu besar dan orang-orang yang telah sukses mengukir sejarah mempunyai satu kesamaan. Yaitu memulai semua dari 0. Katakanlah pelajaran sesulit matematika, kimia dan Bahasa Inggris. Semua pasti diajarkan dari bawah. Tahap pertahap di berikan agar kita bisa mencerna dengan baik. Meskipun proses dari zero to hero tersebut terjal dan berat, proseslah yang mengajarkan kita banyak hal. Selain apa yang dialami oleh Prof. Yohanes Surya dan anak-anak didiknya, ada student dari Vista yang juga telah berhasil melalui seluruh proses tersebut dengan baik.

Earlene Jessica. Pertama kali datang ke Vista Education dengan tujuan untuk belajar IELTS. Nilai placement testnya hanya 4.5. Namun kemudian, Earlene berhasil memperoleh nilai final IELTS sebesar 7.0. Apa saja ya yang dialami Earlene dan bagaimana caranya dia mencapai nilai IELTS yang sangat memuaskan?

“Sulit” Hanyalah Masalah Waktu

Baik Earlene dan anak-anak lain di seluruh dunia pasti pernah mangalami kesulitan saat belajar. Meskipun sudah membaca buku panduan berkali-kali serta mendengarkan penjelasan dari guru dengan teliti, si materi tetap saja susah “nyantol” dalam otak. Lalu apa ya yang salah? Apakah karena kita kurang sering membaca atau karena kita membutuhkan metode belajar yang lain?. Dan ini adalah tips yang diberikan oleh Earlene. Karena dia merasa kurang dalam Bahasa Inggris, Earlene tidak berhenti dengan usahanya di sekolah. Earlene bergerak dengan mencari tempat les untuk IELTS sekaligus mencari pola pendidikan yang dia sukai.

Belajar Dalam Kebahagiaan Itu Menguntungkan

Seperti yang dijelaska di atas, kunci sukses belajar adalah dua hal. Tekad yang kuat serta pendidik yang mempunyai pola pendidikan menarik. Earlene sudah mempunyai bekal pertama. Dia giat belajar dan berusaha untuk mendapat nilai memuaskan. Dan, faktor ke dua dapat dia rasakan ketika dia belajar bersama Vistaeducation.  

Rupanya guru-guru di Vista Education mempunyai gaya-gaya pengajaran yang unik namun efektif. Para teacher berusaha agar proses belajar mengajar semenarik mungkin, tidak membosankan dan membuat para siswa mampu menerima materi dengan baik

Dukungan dari orang terkasih sangat membantu

Terjatuh, down dan membutuhkan dukungan adalah suatu hal yang wajar terjadi. Its okay for not okay. Kadang kita sedang berada dalam posisi bawah dan harus merasakan sakitnya sebuah kekalahan. Kadang kita harus merasa kesepian jika belajar jauh dari rumah atau merasa sangat merindukan orang yang kita cintai. Jika kamu sedang dalam posisi ini, nggak papa loh hubungi orang tua atau siapa saja yang bisa menjadi mood boostermu. Walaupun melalui telfon atau media lain, menghubungi dan mendapat dukungan dari orang yang kita kasihi akan sangat membantu.