Bener nggak sih lulusan jurusan musik dan audio susah cari kerja?
Gambar header Vista Education Top Left Gambar header Vista Education Top Right
Icon Whatsapp Vista Education

Bener nggak sih lulusan jurusan musik dan audio susah cari kerja?

Bener nggak sih lulusan jurusan musik dan audio susah cari kerja?

Bener nggak sih lulusan jurusan music dan audio susah cari kerja? Wah, mitos ini cukup kejam dan menyesatkan. Apalagi jika informasi ini keluar dari pemikiriran para awam yang sebenarnya tidak begitu paham apa itu musik. Duh, rasanya pingin ngajak berantem aja kalau sampai ada yang bilang

“Masuk jurusan musik atau audio? Mau bikin band apa? “

Errrr… Ayo, kita santet bareng-bareng kah mereka? Hahahaha, jangan jangan! Yuk cari tahu bareng sebenarnya gimanasih jurusan musik dan audio itu?  Bagaimanakah prospek mereka untuk kedepanya? Dan apakah jurusan ini cocok untukmu.

Lulusan jurusan musik nggak cuma jago bikin aransemen musik, mereka punya 7 softskill yang lulusan lain jarang punya

Pernah dengar nggak kalau belajar alat musik membuat otak seseorang makin encer dan cerdas. Itu bener loh! Mereka juga mempunyai softskill hasil dari nada yang sering mereka olah tiap hari. Mau bukti?  Pada tahun 2011, Confederate of British Industry  menyebutkan ada 7 skill yang menentukan peluang kerja. Diantaranya dalah manajemen diri, team work, pengetahuan bisnis dan konsumen, problem solving (penyelesaian masalah), komunikasi, numerasi dan skill IT. Adlington mengatakan bahwa siswa jurusan musik mengembangkan 7 skill ini. Dapat disimpulkan dong jika mahasiswa jurusan musik lebih oke secara softskill dibanding yang lainya.

Musik dan audio itu mirip garam. Dia nggak ada maka  semua kan terasa hambar.

Dalam sebuah film, musik dan audio bertugas untuk mengatur emosi penontonya. Jadi wajarlah hati kita terasa di obrak abrik.Adegan sedih jadi terlihat sempurna saat alunan musik sendu juga mulai diperdengarkan. Itu mengapa tugas pengatur musik sangat krusial dalam pembuatan sebuah video. Melalui tangan-tangan terampil mereka lah pesan dalam sebuah film dapat disampaikan dengan baik.

Musik yang awalnya biasa bisa dirubah dan ditampilkan dengan gaya yang 100% berbeda

 Inilah salah satu keahlian para lulusan musik dan audio. Mereka paling bisa yang namanya main-mainin musik. Mereka juga adalah orang yang paling nggak bisa denger musik yang biasa dan nggak dapet feeling. Dengan keahlian recording (proses merekam suatu suara), mixing ( koreksi, memilih, menghilangkan dan menambahkan efek khusus seperti suara robot atau suara lain sesuai kebutuhan) dan terakhir mastering (proses akhir dalam pembuatan sebuah lagu/musik yaitu proses menyamakan gain/ besarnya volume) mereka benar-benar bisa membuat sebuah “suara” menjadi sebuah “karya cipta”.

Pliss, Lulus dari jurusan musik dan audio nggak harus buat band kok, industry kreatif menunggumu dengan tangan terbuka

Nah inilah yang sering dipikirkan oleh masyarakat awam, pokoknya kalau masuk jurusan musik, lulusnya bikin band. Tapi semua itu hanyalah pemikiran yang salah. Well, kalau mau sih lulus dari mana saja kamu bisa buat band atau masuk Indonesian Idol. Namun sejujurnya, pasar professional para lulusan jurusan musik dan audio adalah di industry kreatif. Contoh kecilnya adalah studio film, studio musik bahkan industry game juga membutuhkan seorang musik arrangement

Jurusan Musik dan Audio menjadi jurusan favorit bahkan dalam universitas di luar negeri

Di Indonesia, jurusan musik dan audio masih cukup susah untuk ditemui. Namun tidak dengan di luar negeri. Salah satunya di USA. Jurusan music and audio bahkan menjadi jurusan favorite di Edmond Community college. Edmond adalah college yang mempunyai 1448 mahasiswa internasional dari 62 negara. Disini, mahasiswa juga akan dilatih untuk melakukan audio recording, sound editing, mixing, sound design dan lain sebagainya. Mereka juga akan dibekali dengan keahlian menggunakan software pengolah suara, electrical engineering dan dilibatkan dalam video/music production.

 

Konsultasi Gratis
Isi form untuk memulai konsultasi gratis !