Dibanding IQ, Kecerdasan Emosional Lebih Penting Di Dunia Kerja
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Goleman menunjukkan bahwa IQ hanya hanya menyumbang 20 % dalam kesuksesan manusia. Sisanya, atau 80% tergantung pada EQ yang kita punya. Yap, EQ adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya (Wikepedia). Bahkan, EQ dianggap dua kali lipat lebih penting dibandingkan IQ ( kecerdasan intelektual).
IQ tinggi bukan tolak ukur kamu akan sukses dalam dunia professional
Sejak kecil, kita sering mendengar “ berapa IQ mu?”. Pertanyaan ini digunakan orang lain untuk menentukan apakah kita berkompeten atau tidak. Namun, kenyataan yang sering kita dapatkan adalah banyak orang yang mempunyai IQ tinggi tapi justru punya emosi yang tidak stabil. Mereka cenderung susah mengontrol emosi dan susah berkonsentrasi. Alhasil, mereka sering melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan. EQ rendah juga membuat kita susah menjalin hubungan dengan orang lain. Seperti kurang peka dan tidak mampu menjaga perasaan lawan bicara. Jadi wajarlah, mereka dengan EQ yang belum maksimal mudah mendapat masalah dengan orang lain
Orang-orang yang selalu berfikiran positif adalah ciri mereka yang ber EQ tinggi
Mereka yang mempunyai kecerdasan emosianal cenderung jauh lebih positif. Mereka tidak suka memikirkan sisi negative dan selalu bersemangat. Mereka jugalah orang-orang yang paling sadar bahwa larut dalam kesedihan bukanlah sebuah sikap baik. Justru, lekas bangkit dan mencari solusi menjadi style mereka dalam hidup sehari-hari
Berfikir positif akan membawamu bertemu dengan orang-orang yang “bermanfaat”
Kecerdasan emosional yang mendorong orang untuk berfikir postiif akan membuat mereka bertemu dengan orang-orang postif pula. Mereka merasa berkumpul dengan orang yang suka mengeluh dan mengumpat hanyalah menghabiskan waktu. Oleh karena itu, mereka lebih suka bergaul dengan orang-orang yang membuatnya banyak berkembang.
Kecerdasan Emosional membuatmu punya banyak rekan dan disegani rival
Seorang yang mempunyai kecerdasan emosional adalah orang-orang yang bersikap asertif. Asertif adalah sikap tegas dalam mengemukakan pendapat tanpa melukai perasaan orang lain. Mereka tahu caranya mengkritik tanpa menyinggung. Mereka juga tau cara membimbing tanpa terkesan menggurui.
Tentu saja mereka juga pernah gagal, namun mereka bukanlah tipikal orang yang susah move on
Sebagai seorang manusia, orang yang ber SQ tinggi pun juga bisa jatuh. Namun, bedanya adalah kemampuan recovery yang mereka miliki. Jatuh bagi mereka adalah sebuah hal normal yang bisa dialami semua orang. Dia tidak sibuk memikirkan masa lalu. Mereka fokus dengan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya
Seluruh kepribadian tersebut sangat bermanfaat untuk para pekerja. Pandai membimbing juga menjadi sebuah tolak ukur leadership seseorang. Jadi tidak heran orang yang mempunyai kecerdasan emosional jauh lebih cocok di level managerial.