Ingin kuliah S2 di luar negeri? Cek dulu syarat nilai TOEFL minimal yang diperlukan agar tidak gagal saat mendaftar!

Memiliki rencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di luar negeri menjadi impian banyak orang. Selain mempersiapkan berbagai persyaratan akademis, kemampuan berbahasa Inggris juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. 

Salah satu cara untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris adalah dengan mengikuti tes TOEFL (Test of English as a Foreign Language)5. Sertifikat TOEFL menjadi bukti kemampuan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, terutama dalam lingkungan akademik.

Hampir semua universitas di luar negeri mensyaratkan sertifikat TOEFL sebagai salah satu dokumen wajib bagi calon mahasiswa S2. Hal ini dikarenakan perkuliahan akan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Oleh karena itu, kemampuan berbahasa Inggris yang baik sangat penting agar mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan, membaca materi akademik, dan berinteraksi dengan dosen serta mahasiswa lainnya dengan lancar.

Banyak calon mahasiswa yang bertanya berapa sebenarnya nilai TOEFL yang dibutuhkan untuk kuliah S2 di luar negeri? Mari kita bahas lebih lanjut.

Jenis TOEFL dan Format Ujiannya

Sebelum membahas nilai yang dibutuhkan, penting untuk memahami bahwa TOEFL memiliki beberapa jenis. Berikut adalah dua format utama TOEFL yang sering digunakan:

1. TOEFL iBT (Internet-Based Test)

Ini adalah format TOEFL yang paling umum dan diterima secara luas oleh universitas di seluruh dunia. Tes ini dilakukan secara online di pusat tes resmi dan mengukur kemampuan dalam empat aspek: membaca (reading), mendengarkan (listening), berbicara (speaking), dan menulis (writing). Skor maksimum pada TOEFL iBT adalah 120.

2. TOEFL PBT (Paper-Based Test)

Tes ini adalah versi lama TOEFL yang dilakukan secara tertulis. Meskipun sudah jarang digunakan, beberapa universitas di negara tertentu masih menerima format ini. Skor maksimum TOEFL PBT adalah 677.

Baca juga artikel menarik lainnya: Berapa rata-rata biaya tes TOEFL atau IELTS di Indonesia?

Lalu Berapa Nilai TOEFL yang Dibutuhkan?

Persyaratan nilai TOEFL untuk program S2 di luar negeri bervariasi tergantung pada universitas dan program studi yang dituju. Namun, secara umum, berikut adalah gambaran nilai TOEFL yang sering diminta:

1. Universitas dengan Reputasi Tinggi (Ivy League atau Top 100 Dunia)

Universitas seperti Harvard, MIT, Stanford, atau Cambridge biasanya menetapkan standar yang sangat tinggi. Nilai TOEFL iBT minimal yang sering diminta adalah 100-110. Artinya, seseorang harus memiliki kemampuan bahasa Inggris yang hampir mendekati native speaker.

2. Universitas Menengah atau Regional

Beberapa universitas dengan reputasi baik namun tidak dalam kategori "elit" biasanya menerima nilai TOEFL iBT di kisaran 80-100. Sebagai contoh, banyak universitas di Eropa, Asia Timur, atau Australia memiliki persyaratan dalam rentang ini.

3. Universitas di Negara Non-Bahasa Inggris

Jika kamu memilih universitas di negara yang bukan berbahasa Inggris sebagai bahasa utama (seperti Jerman, Prancis, atau Jepang), persyaratan nilai TOEFL bisa lebih rendah, yaitu sekitar 70-80. Namun, beberapa program mungkin memiliki syarat tambahan berupa penguasaan bahasa lokal.

Selain universitas, lembaga penyedia beasiswa seperti LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) juga memiliki persyaratan nilai TOEFL bagi para pendaftar. Syarat nilai TOEFL untuk beasiswa LPDP program magister dalam negeri adalah TOEFL ITP 500, TOEFL IBT 61, PTE Academic 50, atau IELTS 6,0. Sementara itu, untuk program magister luar negeri, skor minimal yang dibutuhkan adalah TOEFL IBT 80, PTE Academic 58, atau IELTS 6,5

Baca juga artikel kami yang lain: Mengenal Perbedaan TOEFL ITP, PBT

Tips Agar Nilai TOEFL Mencapai Target

Mendapatkan nilai TOEFL yang sesuai dengan persyaratan universitas tentu memerlukan persiapan matang. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu:

1. Pelajari format tes TOEFL: pahami dengan baik bagaimana format tes TOEFL, termasuk bagian-bagiannya (Reading, Listening, Speaking, dan Writing) dan jenis soal yang akan dihadapi.
2. Tingkatkan kemampuan Bahasa Inggris: fokuslah pada peningkatan kemampuan bahasa Inggris Anda secara keseluruhan, baik dalam hal tata bahasa, kosa kata, maupun kemampuan membaca, mendengar, berbicara, dan menulis.
3. Latihan mendengar dan berbicara: untuk bagian listening dan speaking, coba dengarkan podcast atau video berbahasa Inggris, terutama yang menggunakan aksen Amerika. Latih kemampuan berbicara Anda dengan merekam suara sendiri untuk mengevaluasi pelafalan dan intonasi.
4. Ikuti Kursus Persiapan TOEFL: Anda bisa mengikuti kursus persiapan TOEFL di Vista Education. Kursus ini dapat membantu Anda memahami strategi pengerjaan soal dan meningkatkan kemampuan Anda dalam mengerjakan soal-soal TOEFL. Hubungi kami disini untuk info mengenai kelas persiapan TOEFL di Vista Education
5. Latihan soal - soal TOEFL: semakin sering Anda berlatih soal TOEFL, semakin terbiasa Anda dengan format dan jenis soal yang akan dihadapi.

Nilai TOEFL adalah salah satu syarat penting untuk kuliah S2 di luar negeri. Persiapkan diri Anda dengan baik dan raih skor TOEFL yang memenuhi persyaratan universitas dan program studi yang Anda inginkan.

Yuk, Dapatkan Skor TOEFL Tertinggi Bersama Vista Education

Banyak yang bertanya kepada kami Apakah Saya Bisa Mengulang Saat Gagal Tes TOEFL?  Anda bisa mengulanginya kembali. Sebab dalam tes TOEFL tidak melihat berapa kali gagal dalam tes, tidak terbatas pekerjaan, usia, atau lainnya. Hanya saja Anda memerlukan biaya terus menerus untuk mengulang kembali tes tersebut.

Maka dari itu Anda perlu mempersiapkan matang – matang sebelum tes TOEFL. Jika Anda kedepan berencana untuk mengikuti ujian TOEFL, Anda dapat mendaftar di Vista Education, disini. Kami menyediakan kelas persiapan TOEFL ITP dan persiapan TOEFL iBT di Vista Education.

Anda akan mendapatkan pembelajaran menyeluruh dari guru-guru terbaik yang kami siapkan untuk membantu Anda mencapai skor TOEFL yang tinggi. Yuk, daftar kelasnya sekarang disini!