Masa Orientasi Mahasiswa, Penting Gak Sih?
Pada Tahun ajaran baru 2015, semua siswa atau mahasiswa baru akan mulai belajar. Bedanya, mereka akan belajar di tempat baru dengan suasana lingkungan yang benar-benar baru pula. Untuk membantu siswa beradapatasi, biasanya pihak sekolah akan mengadakan masa orientasi. Idealnya, masa orientasi diisi dengan berbagai kegiatan yang akan membantu mahasiswa beradaptasi. Seperti seminar, school tour, game, extrakurikuler expo dan lain sebagainya.
Tapi sayangya, bagi sebagian siswa, hari-hari pertama sekolah ini justru paling mengerikan. Mereka ter-internalized image masa orientasi yang identik dengan perploncoan. Alhasil, siswa yang harusnya antusias saat memasuki jenjang yang lebih tinggi berubah menjadi perasaan was-was. Bahkan menteri pendidikan Anies Baswedan telah mengganti nama MOS (Masa Orientasi Sekolah) menjadi LOS(Layanan Orientasi Siswa) dengan harapan perploncoan tidak lagi terjadi.
Mengapa Perploncoan Terjadi?
Secara garis, ada tipe siswa yang mewarnai dunia sekolah selama ini. Pertama adalah Siswa apatis. Biasanya diisi dengan anak-anak yang tidak tertarik dengan kegiatan apapun selain segera menyelesaikan seluruh tugasnya. Kedua adalah siswa yang mengedepankan nilai akademis. Penghuni kelompok ini biasanya adalah anak rajin dengan nilai-nilai rapor yang cukup fantastis. Sedangkan tipe ke tiga adalah siswa yang cenderung mengembangkan sub kultural menyimpang, Biasanya kelompok siswa terakhir itulah yang patut mendapat perhatian lebih dari dosen atau guru. Karena mereka dianggap mempunyai potensi melakukan kegiatan orientasi yang tidak seharusnya.
Kegiatan orientasi di Indonesia sendiri sebenarnya sudah di konsep dengan baik oleh para senior dan penangung jawab dari guru atau dosen. Jika di SMA, pihak yang mengadakan masa orientasi adalah OSIS. Sedangkan di universitas didominasi anak-anak dari BEM ( Badan Eksekutif Mahasiswa) atau himpunan. Tujuan dan esensi masa orientasi juga di fikirkan matang-matang. Rata-rata LOS dilaksanakan agar siswa atau mahasiswa bangga pada institusi dan mengenal satu sama lain.
Tapi praktik dilapangan terkadang memang berbeda. Beberapa oknum senior menyalah gunakan kewenangan. Tindakan senioritas yang mungkin mereka tunjukkan bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, ajang show off, tradisi balas dendam dan kurangnya perhatian dari pihak management. Jika Seluruh kegiatan orientasi di pantau dengan baik, segala bentuk penyimpangan tidak mungkin terjadi.
Tapi tidak semua sekolah dan kampus di Indonesia pernah mendapat kasus perploncoan saat orientasi. Banyak juga sekolah yang mensetting orientasi sebagai waktu untuk bermain bersama. Nah! Semoga jumlah sekolah yang mengadakan LOS cerdas semakin bertambah ya.
Orientasi di Luar Negeri
Di luar negeri, masa orientasi juga dilaksanakan di minggu pertama perkuliahan. Bahkan banyak universitas yang menyelenggarakan orientasi tambahan untuk mahasiswa asing. Selain penting, masa orientasi juga dibuat semenarik mungkin. Universitas sangat memahami, para mahasiswa asing sudah melampuai banyak hal untuk bisa sampai disana. Mereka akan tinggal di Negara lain dan bisa saja tidak mengenal siapapun.
Informasi Apa saja yang diberikan
1. Kampus dan isinya
Sekolah atau universitas di luar negeri sangatlah besar. Mahasiswa baru khususnya mahasiswa asing tentu saja membutuhkan waktu lebih untuk menghafal. Pada saat masa orientasi, melalui kampus tour, mereka akan diajak berkeliling semmbari memberi tahu mana kelas, lab dan tempat lain yang sering dikunjungi.
2. Cultur Shock dan Solusi
Tantangan pertama bagi mahasiswa internasional adalah perbedaan budaya atau culture shock. Masalah ini biasanya akan dibahas saat masa orientasi berlangsung. Mahasiswa juga menghubungi student center jika masih kesulitan di kemudian hari. Culture shock memang obstacle pertama yang harus disingkirkan jika ingin sukses kuliah di luar negeri. Dengan begitu, seluruh mahasiwa akan nyaman belajar bersama meskipun mempunyai latar belakang yang berbeda.
3. Extrakurikuler
Di masa orientasi, acara yang paling di tunggu-tunggu adalah extrakurikuler show. Setiap ekskul akan mempraktekan dan mengkampanyekan aktifitas-aktifitas mereka. Nah, di sinilah kadang mahasiswa baru mulai bingung untuk masuk yang mana. Yang pasti pilih sesuai dengan passion mu ya..
Yang jelas, entah Indonesia atau di luar negeri, masa orientasi mempunyai tujuan yang baik. Ayo sama-sama membuat masa orientasi mahasiswa menjadi sebuah kenangan yang tidak terlupakan. Selamat datang di sekolah baru!