Penggunaan Kata Had dan Kata Would
Ketahui perbedaan utama antara 'had' dan 'would' serta cara penggunaannya dalam kalimat bahasa Inggris sehari-hari.
"Had" dan "would" adalah dua kata kerja bantu (auxiliary verb) dalam bahasa Inggris yang sering membingungkan, tetapi kata ini memiliki fungsi yang berbeda. Artikel kali ini akan menjelaskan makna, penggunaan, dan contoh kalimat untuk masing-masing kata tersebut.
Penggunaan Kata "Had"
"Had" adalah bentuk lampau dari kata kerja "have." Kata ini digunakan dalam berbagai konteks, seperti:
1. Sebagai kata kerja utama (past tense)
Digunakan untuk menunjukkan kepemilikan atau sesuatu yang dimiliki di masa lalu.
Contoh:
- She had a car last year. (Dia memiliki mobil tahun lalu.)
- I had a bicycle when I was a child. (Saya memiliki sepeda ketika saya masih kecil.)
2. Dalam bentuk past perfect tense
"Had" digunakan bersama dengan past participle untuk menunjukkan tindakan yang selesai sebelum tindakan lain di masa lalu.
Contoh:
- By the time we arrived, they had already left. (Saat kami tiba, mereka sudah pergi.)
- He had finished her homework before dinner. (Dia telah menyelesaikan PR-nya sebelum makan malam.)
3. Dalam ungkapan tertentu
Contoh: I had a great time at the party. (Saya bersenang-senang di pesta.)
Penggunaan Kata "Would"
"Would" adalah bentuk lampau dari "will," dan sering digunakan untuk berbagai tujuan, seperti:
1. Menyatakan keinginan atau kehendak di masa lalu
- Contoh: He said he would help me. (Dia bilang dia akan membantu saya.)
2. Untuk conditional sentences (kalimat pengandaian): Dalam kalimat pengandaian tipe kedua dan ketiga, "would" digunakan untuk menunjukkan hasil yang diharapkan atau mungkin terjadi.
- Contoh Tipe 2: If I were rich, I would travel the world. (Jika saya kaya, saya akan berkeliling dunia.)
- Contoh Tipe 3: If she had studied harder, she would have passed the exam. (Jika dia belajar lebih giat, dia akan lulus ujian.)
3. Sebagai bentuk sopan dalam permintaan atau tawaran
- Contoh: Would you like a cup of tea? (Apakah Anda mau secangkir teh?)
4. Menunjukan kebiasaan di masa lalu
- Contoh: When we were kids, we would play outside all day. (Saat kami masih anak-anak, kami biasa bermain di luar sepanjang hari.)
- When I was a child, I would visit my grandparents every summer. (Ketika saya masih kecil, saya biasa mengunjungi kakek-nenek saya setiap musim panas.)
Lihat juga artikel menarik lainnya : Ini Perbedaan Master Dan Magister Yang Ternyata Belum Banyak Orang Tahu
Perbedaan dan Hubungan antara "Had" dan "Would"
Meskipun "had" dan "would" memiliki fungsi yang berbeda, keduanya sering digunakan bersama dalam conditional sentences tipe ketiga. Pola ini biasanya adalah "had + past participle" pada klausa pengandaian dan "would have + past participle" pada klausa utama.
- Contoh: If I had known about the meeting, I would have attended. (Jika saya tahu tentang pertemuan itu, saya akan hadir.)
Dalam contoh diatas, "had" menunjukkan kondisi di masa lalu yang tidak terpenuhi, sedangkan "would" menunjukkan konsekuensi yang juga tidak terjadi.
Penggunaan "had" dan "would" memiliki peran penting dalam tata bahasa Inggris. Dengan memahami fungsi dan pola penggunaannya, Anda dapat lebih percaya diri dalam berbicara dan menulis bahasa Inggris.
Latihan dan membaca berbagai contoh kalimat adalah kunci untuk menguasai penggunaan kedua kata ini. Jangan ragu untuk terus berlatih dan memperdalam pemahaman Anda!
Yuk, Belajar bahasa Inggris Bareng Vista Education
Anda ingin makin jago dalam bahasa inggris? Yuk, coba belajar langsung bersama master teacher di kelas Vista education. Kami mempunyai program-program super lengkap ada TOEFL dan IELTS Preparation Course, Conversation Class, General English, Konsultasi Pendidikan Kuliah Ke Luar Negeri dan masih banyak lagi.
Tunggu apalagi! Isi form konsultasi disini, yah!