Review Film The Divergent Series: Allegiant
Setelah kungfu panda 3, bioskop kembali ramai dengan kemunculan film trilogy science fiction. Dengan judul THE DIVERGENT SERIES: ALLEGIANT. Dari judulnya kita tahu dong kalau film ini merupakan lanjutan film Divergent. Allegiant kembali mengkisahkan perjuangan Beatrice Prior atau Tris (Shailene Woodley) dan Four (Theo James) untuk menemukan system kehidupan yang sebenarnya.
Di film pertama berjudul Divergent, dikisahkan keadaan dunia setelah adanya perang nuklir. Masyarakat khususnya di Chacago diharuskan hidup berkelompok dalam 5 fraksi yang berbeda.
Fraksi Abnegation
Fraksi Abnigation adalah fraksi yang memimpin ke empat fraksi lain. Fraksi ini mempunyai kepribadian tidak mementingkan diri sendiri dan selalu tanpa pamrih. Ciri khas Abnegation ini adalah gaya busana dari penganutnya yang hampir semuanya berwarna abu-abu. Dalam film ini abnegation dikenal sebagai kelompok yang membosankan.
Fraksi Dauntless
Dauntless adalah fraksi untuk orang-orang pemberani dan tak kenal rasa takut. Rata-rata anggota Dauntless memiliki fisik yang kuat dan pandai bertarung. Itu mengapa mereka juga berfungsi sebagai “tentara”. Ciri khas Dauntless adalah pakaian mereka yang tidak teratur dan mempunyai banyak tato.
Fraksi Erudate
Fraksi ke tiga adalah fraksi yang diisi orang-orang pandai dan kutu buku. Para Erudate adalah seorang ilmuan. Dari segi berbusana, erudate selalu menggunakan baju berwana biru
Fraksi Candor
Candor berisi orang-orang jujur dan bertugas untuk menjadi penegak hukum. Ciri khas para Candor adalah pakaian mereka yang serba hitam dan elegan.
Amity
Amity diisi dengan orang-orang berhati baik dan dan mencintai kedamaian. Mereka banyak bekerja di bagian pertanian dan perternakan. Amity mempunyai ciri penampilan bohemian dengan baju berwarna cerah.
Di awal cerita, Beatrice Prior yang kemudian berganti nama menjadi Tris terdeteksi mempunyai kepribadian yang cocok dengan tiga fraksi sekaligus. Ya, Tris dianggap sebagai divergent. Pada masa itu, Divergent sangat diburu. Mereka dianggap berbahaya untuk keamanan antar Fraksi. Singkat cerita, Tris dan Four bertemu di Dauntless dan berjuang bersama melawan Jeaniene yang ingin menguasai lima fraksi. Di Divergent seri ke dua atau dikenal dengan Insurgent, Jeaniene dapat di lengserkan dan tokoh baru yaitu ibunda Four bernama Evelyn muncul.
Di seri ketiga Divergent : Allegiant, Chicago diambil alih Evelyn dan Dauntless. Sebuah harapan baru muncul untuk kehidupan yang lebih baik. Namun, Evelyn dianggap sama saja dengan Jeaniene oleh Tris dan putranya sendiri Four. Bahkan Chicago mulai pecah. Perang antara Amity yang dipimpin oleh Johanna Reyes dan Evelyn tidak terbendungkan. Sebelum itu terjadi, Tris dan 5 rekanya percaya bahwa mereka harus keluar dari Chicago. Mereka menganggap dibalik tembok besar yang selama ini mengelilingi kota mereka ada kehidupan lain yang harus mereka temukan.
Diceritakan akhirnya Tris, Four dan kawan-kawan berhasil melintasi tembok. Mereka juga mampu menemukan sebuah tempat baru yang jauh lebih modern. Tris terus didekati oleh petinggi biro genetika (Sebutan untuk tempat baru tersebut) dengan alasan Tris lah yang bisa membantu dia menyelamatkan dunia. Sejak awal Four sudah curiga dan mengingatkan Tris. Four bahkan mengetahui jika apa yang dilakukan oleh Biro selama ini adalah sebuah kejahatan.
Sebuah fakta besar terungkap saat akhirnya Four tahu jika semua kekacauan di Chicago selama ini disebabkan oleh Biro. Adanya lima fraksi juga merupakan experiment dari Biro. Semua yang terjadi di Chicago juga dapat dipantau oleh Biro. Bahkan, Biro juga berencana untuk menyerang Chicago dengan gas “lupa ingatan”.
Untunglah, Four berhasil menghentikan ibunya yang sempat terpengaruh walaupun sedikit terlambat. Tris juga akhirnya tahu jika dia telah dibohongi David . Di akhir cerita, Tris melakukan sebuah pidato yang menyatakan
“ Mengelompokkan manusia dan membuat perbedaan diantara mereka adalah suatu hal yang salah. Apapun kepribadian yang mereka miliki, mereka tetaplah manusia yang berhak untuk hidup”
Perjuangan Tris dan Four belum selesai, apakah mereka berhasil menghapuskan diskriminasi?
Kita lihat saja nanti.