Siapa Takut Jadi Game Designer!
Kamu suka banget dengan yang namanya game? . Kamu suka memainkan game mu dikala sengang? Yap, siapa sih yang nggak suka game?. Kalau belum percaya, coba cek gadged teman-teman mu. Rasanya hampir semua menginstal game dan memainkannya jikalau ada waktu. Game sudah mirip seperti hiburan yang ada di telapak tangan.
Dunia sejak berubah sejak lama, begitu juga game. Dulu, kita udah seneng banget mainin game dalam gembot . Beberapa tahun kemudian kita beralih ke PS atau sekedar game ular-ularan di hp jadul. Sekarang, game ikut canggih seiring semakin kerenya teknologi. Game bisa dimainkan melalui komputer dan juga melalui gadged. Saat koneksi di Indonesia juga semakin stabil, game offline mulai mundur dan digantikan oleh game online. Serunya saat game online mulai muncul adalah, kita bisa berduel dengan orang lain. Jadi tidak selamanya asyik sendirian.
Semakin kesini, game menjadi suatu hal yang profitable. Game kian menggoda dengan keuntungan yang dia tawarkan. Pasar game kian meluas. Dari anak-anak hingga dewasa. Semua menyukai game. Genre dan tipe game juga semakin variatif dan berubah secara dinamis. Beberapa bulan yang lalu, Clash Of Clan masih yang paling ngehits. Akhir bulan ini, game lokal “duel otak” menempati rating tertinggi
Game Bantu Angkat Pertumbuhan Ekonomi
Di Amerika Serikat, game menyumbang pemasukan yang lumayan gede untuk pemerintah. Bahkan game industry diangkat menjadi salah satu “Fastest growing sectors”. Yah, Industri game di US menghasilkan $111.1 milyar di tahun 2015. Perusahaan software game juga melaporkan mendapat transaksi sebesar $6.1 milyar. Sebuah jumlah yang hampir mengalahkan industry perfilman di Hollywood.
Di Indonesia, game dan industry kreatif menyumbang pemasukan sejumah Rp.1 trilliun. Sekitar 100 lebih game developer mulai bermunculan dan menciptakan sebuah karya yang menarik. Bukan hanya ditunggu – tunggu di Indonesia, namun juga pecinta game di seluruh dunia.
See? Industri game menjadi lahan baru berbisnis sekaligus menyalurkan hobi.
Perlu Belajar Sebelum Menjadi Game Developer
Memainkan game memang mudah, tapi membuat game membutuhkan ketekunan sendiri. Dibutuhkan kerjasama dengan beberapa orang untuk membuat sebuah game yang dapat diterima oleh pasar. Ya bisa sih sendiri, tapi pasti akan memakan waktu lebih lama. Setidaknya, kita membutuhkan seorang designer, penulis dan juga programmer untuk menciptakan sebuah game menarik. Namun, dibalik segala kerumitanya, mampu membuat game jauh lebih memuaskan dari pada sekedar memainkanya. Itu mengapa, banyak game developer sukses, dulunya adalah seorang game addict.
Sebelum bisa bergabung dalam perusahaan game terkemuka atau membuat bisnis kita sendiri, seorang game developer harus mempunyai beberpa hal dibawah ini :
- Gamers sejati
- Kemampuan programming
- 2D / 3D Content creation
- Structure of game production
- Calculus
- Image rendering
Dan masih banyak lagi. Ilmu-ilmu tersebut biasa diperoleh di sekolah-sekolah game development. Jumlahnya belum terlalu banyak di Indonesia. Namun, kamu bisa terbang ke Negara Paman Sam jika ingin mendalami game development. Ada banyak universitas yang bisa kamu pilih. Beberapa kota di Amerika juga menjadi kota yang bisa kamu hinggapi sementara untuk mencari pengalaman dan mengembangkan karir di dunia kreatif.
Kota-Kota mana sajakah itu?
California
California adalah rumah bagi pelaku industry game terbesar di Amerika. 41% pekerja di California berada pada bidang game dan design. Terhitung dari tahun 2009, profit yang dihasilkan oleh perusahaan game di California menyumbang $2.8 milyar untuk pemasukan U.S secara keseluruhan
Texas
Texas menjadi area kedua yang mempunyai personel industry game terbesar. Tercatat, ada sekitar 18000 pekerja game yang berkarya do Texas. Dan, Texas telah menyumbang $765 juta untuk income Amerika.
Wahshington
Kota ke tiga yang menjadi kota para seniman game adalah Washington. Ibu Kota USA ini mempunyai 12.800 pekerja dan terus meningkay sebesar 7.5% sejak tahun 2012. Washington telah memberikan $600 juta untuk USA.
New York
Kota keempat adalah New York. Kota yang tidak pernah tidur ini menjadi studio bagi 8000 Game designer, Game artist da Game programming. Setiap tahun, industri game dari New York memberikan kontribusi sebesar $380 juta pada Negara.
Massachusetts
Atmosfir di Massachutes menjadi tidak lepas dari yang namanya IT dan Digital. Berbagai perusahaan komputer dan game berdiri di area ini. Jumlah pekerja game berkisar 4000 orang dan menyumbang $180 juta pada pemerintah setempat.
Downers Grove, Illinois
Meskipun tidak sebesar New York dan California, Downers Grover mempunyai kelebihan tersendiri. Area ini dianggap "village" di USA dengan beberapa perusahaan besar yang menghuni. Contohnya adalah Microsoft, MetLife, and State Farm. Downers Grove merupakan tempat sempurna bagi kamu yang tidak terlalu suka keramaian. Atau kamu yang ingin kuliah di tempat yang tidak terlalu riuh. Nah, kampus andalan teknologi khususnya programming di kota ini adalah Devry Universities.
Dari Konsumtif Menjadi Produktif
Jika sekarang kamu masih menjadi gamers addict mengapa tidak mulai berfikir untuk menjadi developernya? Toh sudah jelas kan, prospect dunia kreatif dan game developer sangat menggiurkan. Kamu hanya perlu memilih sekolah yang tepat dan juga mencoba bekerja di kota-kota para game developers dunia. Dan rasakan sendiri sensasinya berhasil membuat dibandingkan dengan berhasil menang.