Tips Hemat Saat Kuliah di Luar Negeri
Salah satu tujuan kuliah ke luar negeri adalah melatih kemandirian. Mereka, para mahasiswa internasional akan ditantang beradaptasi, mengatasi culture shock dan berdamai dengan rasa rindu. Mereka juga akan belajar hidup sendiri. Menjaga kesehatan, mengeset rutinitas, serta yang paling penting adalah mengatur keuangan mereka sendiri.
Mandiri Secara Financial
Mampu menghasilkan uang sendiri saat masih dibangku sekolah merupakan sebuah kebanggaan. Apalagi untuk para mahasiswa internasional. Kondisi mereka yang jauh dari rumah, membuat mereka harus pandai-pandai mengatur stok uang di rekening. Sementara mereka harus berhemat, mereka juga akan mendapatkan banyak godaan untuk mengekplor tempat baru. Maklum, sebagai mahasiswa pendatang, pastilah ada keinginan untuk mengunjungi banyak tempat. Bersosialisasi dengan banyak teman baru serta membeli berbagai kebutuhan sekolah. Alhasil, uang bulanan yang dikirm dari Indonesia mungkin dirasa tidak akan cukup. Jika sudah begini, tidak ada cara lain selain berfikir bagaimana caranya mendapatkan uang lebih tanpa bergantung pada orang tua.
Tips Untuk Berhemat
Banyak cara untuk menghemat keuangan selama kuliah di luar negeri. Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah tinggal diasrama. Tinggal di asrama tidak selamanya membosankan. Justru akan sangat membantu. Khusunya untuk mahasiswa freshman – mahasiswa semester pertama- . Dari segi keamanan, tinggal di asrama akan jauh lebih terjamin. Asrama selalu mempunyai tim security yang siap memantau 24 jam sehari. Apalagi sebagai seorang freshman, mungkin saja mereka belum mengenal area kota terlalu baik. Jika mereka tinggal jauh dari kampus, kemungkinan untuk tersesat dan terlambat akan jauh lebih tinggi.
Selain itu, selama tinggal di asrama, mahasiswa bisa bebas menggunakan seluruh fasilitas yang ada. Hal-hal yang bisa nikmati diantaranya adalah :
- Makan dua kali sehari
- Wifi
Koneksi wifi dapat membantu kita menghemat biaya internet pribadi serta biaya untuk tetap berhubungan dengan rumah. Karena interlokal, telfon ke rumah akan memakan banyak biaya. Tapi tidak dengan aplikasi yang bisa memanfaatkan wifi. Dengan skype atau aplikasi lain, kita tetap bisa “say hello” ke orang rumah.
Bekerja Paruh Waktu
Bekerja di sore hari dan belajar di pagi hari apakah mungkin untuk dilakukan? Tentu saja! Bekerja paruh waktu sudah menjadi hal biasa di luar negeri. Kamu tidak perlu khawatir tidak bisa membagi waktu dengan kuliah atau isu-isu social yang lain. Nyatanya, pihak pemerintah sudah mengatur jatah bekerja agar kita tetap mampu mengikuti pelajaran dengan baik. Rata-rata dengan 20 jam setiap minggu. Bekerja paruh waktu juga dapat membantu kita bersosialisasi dan mengenal budaya setempat. Anti cupu lagi deh.
Menjadi Freelance
Ininih lapangan pekerjaan yang lumayan menjanjikan untuk mahasiswa. Khususnya untuk mereka yang sudah mempunyai skill yang bisa dijual secara “online”. Contohnya adalah menggambar, menulis dan design. Kerja freelance termasuk yang paling solutif. Karena, kamu bisa mengerjakan dimanapun dan kapanpun (asal sesuai deadline) . Meskipun kamu sedang di café untuk nongkrong pun kamu masih bisa bawa lepymu dan cari uang tambahan melalui freelance.
Berhemat memang penting, namun menjaga kesehatan jauh lebih penting. Biaya yang akan kita keluarkan saat kita sakit tentu saja akan jauh lebih besar. Jadi, berhemat bukanlah masalah menyiksa diri dengan makan ala kadarnya dan menjadi anti social. Nongkrong masih halal kok. Berhemat hanya membantumu untuk mengatur dan mengontrol uang yang keluar dari dompetmu.