Tips Menulis Essay agar lulus seleksi MBA
Meninggalkan pekerjaan sejenak untuk mengejar gelar MBA memang terlihat cukup menantang. Bagi sebagian besar, merasakan “gajian” akan membuat orang malas untuk kembali belajar. Hm, ada benarnya juga sih. Kebutuhan terus meminta untuk dipenuhi. Belum lagi yang sudah berkeluarga. Kebutuhan pokok keluarga juga tidak pernah ada habisnya. Masihkah kita bisa melanjutkan kuliah dan mendapat gelar master?.
Jawabanya adalah sangat bisa. Kesempatan untuk kuliah sampai mendapat gelar MBA terlalu berharga untuk disia-siakan. Kuliah kembali untuk medapat gelar MBA akan memberimu semangat baru. Setelah luluspun kualifikasi yang kamu milki akan jauh lebih meyakinkan. Alhasil, kesempatan untuk naik gaji, promosi dan bahkan mendapat pekerjaan lebih baik semakin terbuka lebar.
Nah! Setelah dirimu memantapkan hati untuk kuliah kembali, sekarang saatnya berfikir bagaimana caranya agar bisa lolos seleksi masuk. Salah satu persyaratan yang wajib kamu menangkan adalah dari pembuatan essay. Karena, jika kamu hanya mengandalkan score dan nilai SAT, sainganmu terlalu banyak. Itu mengapa, para admission sering menggunakan essay sebagai filter ke dua untuk menentukan kandidiat mana yang lolos dan mana yang harus gugur.
Lantas, tips apa saja yang bisa kamu aplikasikan agar essaymu lebih menunjul dibandingkan yang lain. 5 hal dibawah ini adalah kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh para calon mahasiswa dan membuat mereka harus gagal :
Mengabaikan Pertanyaan
Tujuan setiap essay yang diwajibkan oleh universitas adalah untuk menggali dan membuat pihak admission mengenal dirimu dari apa yang kamu tuliskan. Mereka biasanya memintamu menjawab beberapa pertanyaan utama. Pertanyaan yang diajukan bisa berupa “what”,”how”,why”. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan esensi pertanyaan yang sebenarnya. Jika kamu menemukan pertanyaan “why” itu berarti kamu harus menjawabnya dengan sebuah alasan yang masuk akal. Jika kamu mendapati soal “how” itu berarti mereka memintamu membuat sebuah perencanaan. Jelaskan dengan singkat namun lengkap.
Menggunakan jargon “mantan perusahaan” dan membuatnya terkesan berlebihan
Meskipun kamu pernah bekerja dan mengenal berbagai istilah baru di dunia professional, tidak berarti kamu bisa menggunakannya saat membuat essay. Ingat, admission yang akan mengkoreksi essay bukan berasal dari perusahaan yang sama denganmu. Mereka juga mempunyai banyak essay lain yang akan dikoreksi. Jika istilah yang digunakan tidak familiar, kemungkinan essaymu akan diabaikan dan susah untuk dibaca kembali
Essay rawan “ Curcol “
Jika kamu diharuskan untuk menceritakan pengalamanmu selama bekerja, hindari terjebak dalam “curcol”. Seperti mengkritisi kebijakan “mantan perusahaan mu”, menceritakan kelemahan yang ada atau membicarkan keburukan teman satu tim mu.
Berbohong dan Melebih-lebihkan pengalaman yang ada
Kejujuran selalu menjadi poin penting dimanapun kamu berada. Bahkan, para admission akan mencoba untuk menilai kejujuran yang kamu miliki dari apa yang kamu tuliskan dalam essay. Ceritakan pengalamanmu bekerja sesuai dengan apa yang terjadi dan ilmu apa saja yang berhasil kamu dapatkan.
Tulisan Terlalu panjang dan tidak mengindahkan batas panjang essay
Semua orang paham, essay adalah salah satu acara untuk membranding diri sendiri. Namun tidak berarti kamu bisa menuliskan apapun yang kamu mau. Membranding diri terlalu berlebihan akan membuatmu Nampak tidak professional dan admission tidak punya banyak waktu untuk mengulas.