Ujian SAT dan ACT ditiadakan?
SAT I® adalah tes yang diberikan untuk menguji materi-materi pelajaran yang telah siswa dapatkan di bangku sekolah. Tes ini meliputi membaca, menulis, dan matematika Kebanyakan siswa mengambil tes SAT I® sebagai salah satu syarat yang diminta universitas di Amerika ataupun untuk mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi negeri di Singapura.
Selain SAT, Tes lain yang sejenis adalah ACT. Mirip dengan SAT, ACR merupakan tes yang dibutuhkan untuk masuk ke Universitas-Universitas di USA. Perbedaannya dengan SAT adalah materi yang diujikan. SAT menyuguhkan soal matematika, sedangkan ACT memberikan combo matematika dan sains .
Sejumlah Universitas di USA tak lagi membutuhkan SAT atau ACT
Salah satu universitas yang sudah menghapuskan SAT dan ACT tahun 2018 adalah University of Chicago. Padahal, Universitas ini terkenal dengan persaingan masuknya yang super ketat. University of Chicago juga popular sebagai universitas sains dan research. Lalu, mengapa mereka justru menghapus tes SAT dan ACT yang notabennya menunjukkan kemampuan matematika dan sains calon mahasiswanya.
SAT dan ACT mengurangi keberagaman populasi mahasiswa
Semakin banyak mahasiswa internasional sebuah Universitas, maka semakin tinggi juga level Universitas tersebut. Sedangkan SAT dan ACT menjadi faktor penghambat target multicultural tersebut. Faktanya, system pendidikan seperti sains dan matematika antara satu negara dan negara lain berbeda. Hal ini menimbulkan perbedaan hasil antara siswa dari negara maju dan siswa dari negara berkembang. Bahkan, rata-rata siswa dari latar belakang ekonomi kuat mampu memperoleh skor yang lebih maksimal.
Ada cara lain yang lebih adil dan kreatif
Menghapus SAT dan ACT, University of Chicago mulai menerapkan system seleksi dengan video. Video berdurasi singkat ini harus mencangkup perkenalan diri dan juga motivasi. Selain lebih mudah, siswa dari belahan dunia manapun bisa mengikutinya.