3 Jurusan yang susah dapat restu dari orang tua
Siapa bilang penolakan adalah sebuah hal buruk. Kecuali penolakan dari gebetan sih. Tentangan maupun penolakan dari orang tua merupakan sebuah bentuk kasih sayang tersendiri. Seperti halnya saat orang tua kita tidak mengamini jurusan yang kita pilih. Ada yang jelas alasanya, namun ada juga loh yang ternyata karena mereka tidak paham. Jadi, jangan buru-buru ikutan ngambek kalau papa dan mama memberi sinyal negative. Cobalah beri dulu mereka penjelasan yang masuk akal. Bukan hanya sekedar “karena kamu suka”. Tapi coba beri penekanan pada hal-hal yang menjadi concern dari segi seorang orang tua. Seperti karir, prospek dan bisa menjadi siapa saja kita nanti. Itu mengapa kamu juga harus banyak mencari informasi terdahulu. Terlebih bagi 5 jurusan yang rawan ditolak orang tua ini.
Benar, musik dicintai oleh semua orang. Namun jika kamu ingin ambil menjadikanya jurusan kenapa ya orang tua masih mikir-mikir ?
Sudah jadi rahasia umum yah kalau musik dapat membantu menyeimbangkan otak kanan dan kiri. Itu mengapa, banyak dari kita yang diperkenalkan dengan musik sejak kecil. Dari dibelikan alat musik atau dileskan. Jadi bukan salah kita toh jika pada akhirnya kita jatuh hati. Kita merasa musik adalah bagian dari diri kita. Hingga sekarang, akhirnya kitapun memutuskan untuk memulai karir dan bermusik secara professional. Namun, kadang-kadang orang tua kita mulai mengernyitkan dahi. Ada kekhawatiran dalam benak mereka. Okelah, musik bisa membantu anaknya lebih cerdas. Namun, disisi lain mereka berfikir belum ada profesi mapan untuk seorang pemusik. Well, sekarang waktunya kamu untuk memberi pengertian. Dibandingkan dengan jurusan lain, musik memberikan opsi profesi yang lebih luas. Dalam bidang murni, mereka bisa menjadi seorang pemusik dan composer. Selain itu mereka juga bisa menjadi seorang audioman atau penata musik latar. Mereka biasanya adalah orang yang handal dalam bermusik namun juga ahli dalam dunia digital. Banyak juga yang kemudian menjadi seorang dosen. Semua tergantung pada dunia mana yang ingin mereka tinggali. Yang jelas, jurusan musik tidak memberimu opsi pekerjaan yang terbatas dan monoton
Baca : 4 Hal yang bisa kamu lakukan jika orang tuamu tidak setuju dengan jurusan yang kamu pilih
Main game aja sudah dianggap kebiasaan yang merugikan, apa lagi kalau mau menjadi seorang game developer
Banyak sekali orang tua yang khawatir jika anaknya kecanduan game. Rasanya gemes, pengen aja ambil gadget atau sita laptop jika putranya tetap main game. Nah, apa lagi jika tiba-tiba putranya bilang “Ma, Pa aku ingin jadi seorang game developer”. Wah! Cari masalah nih anak. Bagi orang tua yang banyak terdoktrin main game itu buruk pasti langsung nolak kalau putranya malah ingin menjadi seorang game developer. Dalam pengetahuan mereka yang terbatas, jurusan tersebut justru akan membuat putranya lebih addict. Tidak ada nilai ekonomi dan juga prestige dengan menjadi seorang game developer. Jika kamu ingin direstui, mulailah rubah pandangan orang tuamu pada game. Mungkin dengan tidak terlalu banyak bermain di depan mereka dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga. Selagi mood keluarga lagi baik, cobalah menyisipkan pengetahuan apa itu game developer. Jelaskan jika game developer tidaklah hanya membuat sebuah game. Justru, game developer bertugas untuk membuat sebuah game melalui beberapa skill khusus seperti logika dan pemrograman. Seorang game developer juga berkesempatan untuk menciptakan sebuah game-game bermanfaat sesuai dengan segmen umur penggunanya.
Broadcast, mereka bilang jurusan ini adalah jurusan yang membuatmu hanya bisa bekerja di dunia pertelevisian. Jadi wajar, jika orang tua akan banyak tanya dulu
Selain motif ekonomi dan gengsi, lingkungan kerjamu nanti juga menjadi pertimbangan utama orang tua. Jika dari judulnya saja “broadcast” setiap orang tua pasti akan berfikir pekerjaanmu nanti hanyalah di dunia pertelevisian. Mungkin kamu akan berada di jalan-jalan untuk mencari berita. Atau terkadang kamu harus terjaga sepanjang malam karena sebuah siaran langsung. Ya, kerja di TV terdengar santer memang keras. Namun justru itu, kamu bisa menjadikanya sebuah poin yang menguntungkan untuk dirimu sendiri. Kamu bisa saja meyakinkan orang tuamu, jika atmosfir kerja itu akan merubahmu menjadi seseorang yang lebih tough dan nggak lagi menye-menye.