Ledakan di Sarinah Menjadi Momentum Indonesia Melawan Terorisme dan Radikalisme Bersama
Indonesia kembali berduka. Setelah beberapa kasus hilangnya Dokter Rica dan beberapa mahasiswa, Jakarta kembali dikagetkan dengan bom di Pos Polisi Lalu Lintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. 3 ledakan dan baku tembak terdengar di area depan pusat perbelanjaan Sarinah tersebut. Kabar masih simpang siur, yang jelas, 3 warga dipastikan telah menjadi korban.
Kita tidak dapat memungkiri, tindakan terorisme masih mengintai Indonesia. Ketidakpuasan warga pada pemerintah dan adanya paham-paham radikal, membuat Indonesia menjadi sangat rentan pada aksi terorisme. Padahal kita semua tahu, Negara yang aman dan kondusif adalah dambaan seluruh masyarakat. Di sebuah Negara yang amanlah, kita bisa tumbuh dan belajar dengan baik.
Kejadian terorisme di Indonesia dan beberapa Negara lain menggelitik banyak orang. Sebenarnya, Negara mana yang dianggap paling aman selama ini?. Negara manakah yang hukumnya benar-benar menjadi raja, dan Negara manakah yang benar-benar bisa berkomunikasi dengan para rakyat yang mereka naungi.
Apakah Sebenarnya Parameter sebuah Negara yang aman?
Kita tidak hanya bisa melihat dari segi terorisme. Penilaian pada sebuah Negara yang aman dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah : Crime rate atau tingkat kriminalitas. Natural disaster atau bencana alam. Corruption case yang menandai jumlah kasus korupsi yang terjadi. Kondisi ekonomi dan yang terkhir adalah respon pemerintah pada setiap masalah yang muncul. Beberapa Negara yang dianggap paling aman di dunia berdasarkan “Global Peace Index” adalah Swiss, Australia, Kanada, Finlandia dan Jepang
Jika Indonesia belum masuk dalam salah satu Negara teraman di dunia, bagaimana cara kita untuk melindungi diri?
Ya, kita tidak bisa berjuang sendiri untuk membuat Negara kita menjadi Negara paling aman. Terorisme, ajaran radikal dan organisasi-organisasi terlarang masih bergerak bebas tanpa kita sadari. Masalah lain yang harus kita hadapi adalah, aktifitas recruitment yang terus saja mereka lakukan. Khususnya pada anak muda yang masih bisa dipengaruhi. Namun, sebagai anak muda tidak berarti kita tidak mempunyai upaya. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan setidaknya untuk menjaga diri kita sendiri agar tidak menjadi salah satu bagian dari mereka.
Melawan Radikalisme dan Terorisme dengan Pengetahuan
Kita bisa membentengi diri kita sendiri dengan yang namanya pengetahuan. Baik pengetahuan agama ataupun pengetahuan umum. Stay update dan tidak terlalu konservatif akan membantu kita berfikir lebih rasional. Dari beberapa saksi, mereka yang pernah didekati oleh oknum “terorisme” dapat menghalau segala ajakan dan info yang coba ditanmkan dengan pengetahuan yang mereka miliki. Mereka bisa membandingkan dan merenungkan saat itu juga, bahwa informasi yang diberikan tidak selalu benar
Hati-hati Saat Bergabung dengan sebuah komunitas
Ya sih bener, kita harus aktif ikut berbagai komunitas jika pengen punya banyak pengalaman. Menjadi anak aktif juga akan mendongkrak resume yang yang kita miliki. Namun, kita wajib waspada dan mengetahui latar belakang sebuah komunitas sebelum kita berpartisipasi. Kamu juga bisa melakukan investigasi sendiri dengan memperhatikan topik apa yang sering dibahas. Jika memang terasa semakin jauh dari pembicaraan yang seharusnya, kamu sudah bisa pasang kuda-kuda.
Menjaga negara ini tetap aman selalu dimulai dari diri kita sendiri. Meskipun kita sering mendapat teror atau apapun yang mencoreng nama bangsa, kita patut berkomitmen pada diri sendiri. Seluruh terorisme dan radikalisme hanyalah perbuatan orang-orang yang belum berada pada jalan dan pemikiran yang benar. Terorisme di Indonesia tidak akan membuat kita terpecah belah, tidak akan membuat kita mencurigai satu sama lain dan membuat kita saling dendam. Terorisme adalah momentum di mana justru kita saling bergandeng tangan dan membuat Indonesia semakin lebih baik